Banyak Belajar dan Saling Menghormati, Kunci Sukses Hidup di Jepang

Campus, Rabu, 20/01/2016 15:21 WIB

Banyak Belajar dan Saling Menghormati, Kunci Sukses Hidup di Jepang

Apa saja suka duka selama menuntut ilmu di Jepang? Bagaimana mahasiswa Indonesia dapat hidup membaur di Jepang?
Banyak Belajar dan Saling Menghormati, Kunci Sukses Hidup di Jepang
Menuntut ilmu di negara asing seperti Jepang tentu menyisakan banyak suka dan duka. Dengan hidup jauh dari orang tua, kita dituntut mandiri. Segala permasalahan harus bisa diselesaikan sendiri atau dengan bantuan orang di sekitar, bahkan yang baru dikenal.

“Waktu pertama kali datang, bahasa Jepang saya masih nol. Bingung mau ngomong sama orang. Akhirnya, semua hilang setelah bisa bahasa dan menulis Jepang lewat pelatihan yang diadakan Monbukagakusho selama setahun,” ujar Emha Bayu Miftahullatif, mahasiswa Indonesia di University of Tsukuba. Meski tak diwajibkan menguasai bahasa Jepang saat melamar beasiswa, kemampuan bahasa Jepang dianggapnya penting untuk kehidupan sehari-hari. Apalagi tak semua warga Jepang sanggup berbahasa Inggris.

Soal kendala bahasa, Sarah Fithry Panggabean pun sempat mengalaminya. “Karena baik bahasa Inggris maupun Jepang saya masih pas-pasan, jadi harus kerja keras untuk membaca reading assignment dari dosen,” ungkap wanita yang kini mengambil jurusan Graduate School of International Culture and Communication Studies (GSICCS) di Waseda University. Namun, ia tak pernah berkecil hati. Malahan semua dinikmatinya karena yakin akan menuai hasil yang manis.

Selain duka selama merantau di Jepang, Sarah dan Emha sepakat lebih banyak merasakan suka. Sarah bahkan menyampaikan kesukaannya terhadap fasilitas pendukung akademik di sana. “Perpustakaan buka sampai jam 10 malam. Hari libur juga buka. Jadi, bisa berlama-lama mengerjakan tugas di sana,” ungkapnya dengan sumringah. Bahkan ini menjadi salah satu triknya dalam menghemat biaya listrik dan internet kos.

Yang menarik, meskipun biaya hidup di kota besar Jepang cenderung mahal, biaya kuliah untuk semua fakultas bisa dipukul rata. Ini dikarenakan life supporting system di Jepang yang baik. “Biaya kuliah sekitar 535.800 Yen untuk semua universitas negeri,” jelas Emha.


Agar mudah membaur di Jepang

Baik Sarah maupun Emha tidak pelit berbagi rahasia agar bisa hidup membaur di Jepang. Misalnya, jangan pernah ragu untuk memulai pembicaraan. “Bisa dikatakan, orang Jepang enggak enakannya tinggi. Mereka tidak mau memulai pembicaraan kalau kita tidak memulai,” kisah Emha. Dengan bertegur sapa dan aktif terlebih dahulu, warga Jepang pasti mau bersahabat dengan kita.

Lain lagi dengan Sarah. Selain mempelajari karakter wilayah dan penduduk, mahasiswa Indonesia tidak boleh lupa saling menghormati. “Pelajari dulu lingkungan tempat kita tinggal di Jepang. Setiap daerah berbeda-beda. Kalau di Tokyo, lingkungannya begini. Orangnya begini. Harga barangnya begini,” papar Sarah.

Membuang jauh-jauh sifat malas, sering tidak tepat waktu, ogah mengantre, dan buang sampah sembarangan juga wajib ditekankan. Ini karena orang Jepang adalah kebalikan dari itu semua. “Jangan lupa juga untuk berterima kasih pada orang-orang yang sudah membantu selama tinggal di Jepang,” tuturnya menambahkan.

Begitulah mahasiswa Indonesia menjalani hari-harinya di Jepang. Dengan banyak belajar dan menghormati sesana, tidak ada yang mustahil. Kesulitan terlewati, kesuksesan menanti. Bagaimana dengan kamu? Sudah siap menimba ilmu di Jepang, seperti Emha dan Sarah?



Penulis          : Febriyanti Revitasari

Editor            : Yuana Anandatama

Grafis            : Ardiansyah Bahrul A.



Sumber :http://www.careernews.id/tips/view/3755-Banyak-Belajar-dan-Saling-Menghormati-Kunci-Sukses-Hidup-di-Jepang


Banyak Belajar dan Saling Menghormati, Kunci Sukses Hidup di Jepang Banyak Belajar dan Saling Menghormati, Kunci Sukses Hidup di Jepang Reviewed by dobling on 4:30 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.