Mau Daftar Beasiswa Asia? Pelajari Dulu Tahapan Seleksinya!

Campus, Kamis, 03/03/2016 11:33 WIB

Mau Daftar Beasiswa Asia? Pelajari Dulu Tahapan Seleksinya!

Negara-negara di Asia banyak jadi tujuan para pencari beasiswa studi. Apakah kamu salah satunya?
Mau Daftar Beasiswa Asia? Pelajari Dulu Tahapan Seleksinya!
Mengincar beasiswa pendidikan dengan tujuan negara-negara di Asia, punya karakteristik tersendiri. Kamu harus tahu seluk beluknya dengan lebih dalam.

Apakah kamu masih kebingungan dengan tahapan seleksi yang biasa dihadapi para pengincar beasiswa Asia? Berikut hal-hal penting yang harus kamu catat agar tidak gagal saat melalui tahapan seleksi.


Fokuskan seputar edukasi pada CV

Tahapan seleksi paling awal yang harus kamu lewati adalah seleksi berkas. Untuk seleksi berkas ini, rincian yang harus kamu lengkapi sangat bervariasi, tergantung permintaan dari penyelenggara beasiswa. Biasanya, kamu akan diminta untuk melengkapi berkas-berkas berkaitan dengan akademik dan Curriculum Vitae (CV).

Tampilkan latar belakang pendidikan di halaman depan dari CV mu agar informasi ini lebih menonjol. Informasi riwayat pendidikan menjadi yang paling penting karena tujuannya untuk kepentingan akademis. Lengkapi data dan jangan lupa cantumkan IPK atau GPA. “Beberapa beasiswa mencantumkan IPK minimal dari kandidat sebagai syarat mendapatkan beasiswa,” papar Gita Aulia Nurani, People Development Manager ECC UGM.

Terutama untuk beasiswa dengan negara tujuan Asia, rata-rata memiliki syarat angka IPK tertentu yang harus kamu capai. Jadi, semakin baik IPK, kemungkinan untuk diterima juga semakin besar, dengan syarat, kualifikasi lain yang diminta pun dapat kamu penuhi.

Cantumkan pula informasi karya ilmiah atau penghargaan yang pernah kamu dapatkan. Cantumkan prestasi minimal dalam lingkup universitas, meskipun tidak harus berkaitan dengan akademik. Mencantumkan prestasi ini membuat penyeleksi akan mempertimbangkan kamu sebagai pribadi yang beretos juang besar hingga mampu membuahkan prestasi.

Jangan lupa, tulis juga pengalaman organisasi yang kamu miliki, berikut jabatanmu saat aktif di dalamnya. “Untuk bagian latar belakang pendidikan, tulislah mulai dari SMA. Termasuk prestasi dan organisasi,” jelas Gita. Selain itu, cantumkan juga informasi yang kamu rasa penting dan mendukung, dengan singkat dan jelas.

Seleksi berkas ini juga dilengkapi dengan dokumen-dokumen lain yang diminta oleh penyelenggara beasiswa. Untuk negara tertentu, biasanya ada syarat penguasaan bahasa negara tersebut yang dibuktikan dengan sertifikat. “Untuk  Korea Selatan misalnya, sertifikat tes bahasa Inggris (TOEFL atau IELTS) dan sertifikat tes bahasa Korea (TOPIK) harus dilampirkan saat pengumpulan berkas,” jelas Mahar Nirmala, penerima beasiswa LPDP yang kini berkuliah S2 di Seoul National University, Korea Selatan,

Seleksi berkas ini biasanya dilanjutkan dengan tes akademik. Tes akademik dapat berupa Tes Kemampuan Akademik (TPA) untuk mengukur intelejensi dari kandidat penerima beasiswa.


Focus Group Discussion (FGD), fokus pada keilmuan

Tahapan FGD tidak selalu ada dalam setiap proses seleksi beasiswa. Namun, saat ini cukup banyak penyelenggara yang memasukkan proses ini dalam tahapan seleksi. FGD ini banyak dilakukan oleh penyelenggara beasiswa yang berasal dari instansi pemerintah.

Untuk beasiswa Asia, memang lebih diutamakan pada pola pikir dan planning ke depan. Berbeda dengan beasiswa lain, Eropa misalnya. “Untuk beasiswa dengan tujuan negara-negara di Eropa, fokus diletakkan pada bagaimana kandidat dalam menerapkan ilmu ke hal-hal yang konkret dan bagaimana menciptakan hal-hal yang baru,” ujar Gita.

Untuk itu, dalam FGD pun topik yang akan dilemparkan pada kandidat calon penerima beasiswa Asia adalah yang mengandalkan pola pikir dan keilmuan. Inilah yang menyebabkan rata-rata penerima beasiswa dengan tujuan negara di Asia cenderung memiliki IPK yang relatif tinggi. Untuk FGD ini, siapkan dirimu dengan berbagai topik yang berkaitan dengan isu-isu akademik. Jangan lupa, lontarkan pendapat yang bersifat ilmiah saat melakukan diskusi.

Jika ada beberapa isu yang menurutmu sensitif dan berkaitan dengan pemberi beasiswa, pastikan kamu berada di pihak yang netral. Penyelenggara beasiswa tentu akan sulit menerima individu yang memiliki pendapat cenderung 'menjatuhkan' pihaknya. Mereka akan mencari kandidat yang memiliki sikap dan pemikiran sesuai dengan visi dan misi yang telah diterapkan.

Selain FGD, Leaderless Group Discussion (LGD) juga sering diadakan oleh penyelenggara beasiswa. Perbedaan keduanya terletak pada ada tidaknya ketua diskusi atau moderator. Untuk perbedaan antara dua jenis diskusi ini, kamu bisa baca lebih lengkapnya di sini.


Wawancara beasiswa Asia, gali target dan tujuan

Tahapan wawancara dalam seleksi beasiswa ini biasanya selalu diadakan oleh penyelenggara beasiswa. Untuk calon penerima beasiswa Asia, akan ditanyai seputar target dan rencana ke depan pasca menerima beasiswa. Penyeleksi juga akan melihat bagaimana cara berpikir dan pemahaman terhadap keilmuan, bagaimana kandidat akan memanfaatkan pengetahuan dan ilmu yang dimiliki.

Perbedaan antara wawancara kerja dengan wawancara beasiswa terletak pada tujuan dari wawancara ini. Jika pada wawancara kerja, pewawancara ingin menggali profesionalisme dari kandidat apa yang bisa diberikan kepada perusahaan. Sedangkan untuk wawancara beasiswa, pewawancara ingin tahu tujuan dari kandidat mencari beasiswa. Digunakan untuk apa ilmu yang nantinya didapat setelah dibiayai kuliah di negara lain.

Tahapan-tahapan tersebut rata-rata diadakan oleh penyelenggara beasiswa, meskipun, untuk beberapa beasiswa ada persyaratan lain yang mungkin berbeda dari yang lain. Misalnya adanya program karantina di tahap akhir. Ini sangat beragam tergantung dari instansi yang menyelenggarakan.

Jangan lupa, sebelum mendaftar beasiswa pastikan kamu sudah tahu perjanjian yang harus kamu penuhi, terutama pasca merampungkan studi nanti. Beberapa pemberi beasiswa misalnya, mewajibkan kandidat untuk kembali bekerja di perusahaan atau instansi penyelenggara. “Untuk beasiswa dari instansi pemerintah, biasanya pasca lulus kuliah nanti, akan ada masa pengabdian,” jelas Gita. Sifatnya bisa beragam, bisa mengabdi di instansi tersebut atau pengabdian di masyarakat dengan program yang diadakan oleh instansi terkait.

Apapun tahapan yang harus kamu lalui, jalanilah dengan serius dan pahami karakteristik seperti apa yang diinginkan dari kandidat. Semoga sukses dengan studimu, ya!



Penulis      : Ratih Wilda O.

Editor        : Yuana Anandatama

Grafis        : Ardiansyah Bahrul A.



Sumber :http://www.careernews.id/tips/view/3852-Mau-Daftar-Beasiswa-Asia-Pelajari-Dulu-Tahapan-Seleksinya


Mau Daftar Beasiswa Asia? Pelajari Dulu Tahapan Seleksinya! Mau Daftar Beasiswa Asia? Pelajari Dulu Tahapan Seleksinya! Reviewed by dobling on 4:30 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.